DSCN1421

BANDUNG – APEN Silk Road Conference adalah sebuah konferensi yang diinisiasi oleh APEN (Asia Professional Education Network) sebagai bentuk kepedulian dalam menghadapi tantangan tantangan perkembangan di negara-negara Asia & Afrika. Bertujuan untuk menyelesaikan dan mencari solusi dari berbagai tantangan ini, APEN Silk Road Conference menghadirkan para ahli dari berbagai negara Asia & Afrika serta beberapa tamu dari negara lain. Pada konferensi ini, APEN mengangkat beberapa macam permasalahan seperti aerospace industry, aetropolis network, promotion of SMEs, community finance, infrastructure building dan human resource development.

Pada pertemuan yang digelar pada 11 & 12 November lalu, selain para ahli, turut hadir juga para mahasiswa yang memiliki antusiasme dalam bidang-bidang yang dibahas. Acara ini dibuka oleh Dr. Shintaro Ishijima selaku Chief President of Asia Professional Education Network (APEN) dan juga oleh Prof. Ade Sjafruddin, M.Sc., Ph.D. selaku perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam pelaksanaan acara ini para narasumber dan peserta saling bertukar pikiran untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang saat ini ada di Indonesia. Pada hari pertama, narasumber yang hadir berasal dari negara Afrika, Kanada, Indonesia & Jepang. masing masing membicarakan mengenai perkembangan ekonomi dan industri penerbangan serta penerapannya untuk dikembangkan di negara-negara Asia Afrika. Pada hari berikutnya, dihadirkan pula narasumber dari Jepang dan juga Indonesia untuk membicarakan mengenai pengembangan sumberdaya manusia dan perekonomian usaha kecil dan menengah (UKM). Dr. Eugenia Mardanugraha, selaku direktur UKM Center FEB UI terpilih sebagai narasumber yang mewakili Indonesia dalam APEN Silk Road Conference untuk membicarakan mengenai optimalisasi perkembangan UKM di Indonesia. Beliau menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengupas bagaimana cara untuk melakukan percepatan pengembangan UKM di Indonesia dari segi pelaku maupun pemerintah.

Melalui konferensi ini diharapkan akan muncul berbagai macam bentuk kerjasama sebagai pemecahan masalah yang akan segera dilaksanakan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya UKM yang menjadi salah satu aspek yang paling diperhatikan dalam konferensi ini. (is/asa)

1 Komentar. Leave new

  • Peranan lembaga penjamin kredit sangat krusial dalam pembangunan ekonomi daerah. Pertama, dari sudut pandang makro ekonomi, penjaminan kredit merupakan bentuk subsidi kepada usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) tanpa menimbulkan distorsi.

    Dengan adanya penjaminan kredit, maka persyaratan jaminan (collateral) yang selama ini membebani UKMK akan dapat teratasi karena penjaminan kredit dapat berfungsi sebagai pengganti jaminan (collateral substitution). Karena itu, Perum Jamkrindo terus berupaya membantu para pelaku UMKM di daerah-daerah di seluruh Indonesia. http://bit.ly/1V6rPnt

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Menu