Untuk mengetahui dampak dari suatu aktivitas, proses monitoring dan evaluasi wajib dilakukan oleh sebuah organisasi. Melalui monitoring, sebuah organisasi dapat meninjau apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana. Selanjutnya melalui evaluasi, sebuah organisasi dapat menilai efektivitas dan efisiensi dari program yang telah dijalankan sebagai input pembelajaran untuk menjalankan kegiatan berikutnya.
DBS Social Entrepreneurship Bootcamp sesi kedua yang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Agustus 2015 berlokasi di Hotel Santika Depok mengangkat tema tentang Impact Monitoring and Evaluation. Rangkaian Bootcamp ini merupakan kegiatan yang terselenggara atas kerjasama antara UKM Center FEB UI dan DBS Foundation sebagai wujud aspirasi mendukung gerakan kewirausahaan sosial di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Fajar Anugerah dan Melany Tedja dari Kinara Indonesia memberi materi mengenai cara melakukan monitoring dampak dan evaluasi serta memfasilitasi peserta bootcamp dalam diskusi intensif. Peserta bootcamp yang merupakan para penggiat social entrepreneurship dari 30 organisasi yang berasal dari 14 daerah tampak antusias menyimak dan mengikuti sesi pelatihan. Sebagaimana yang umum terjadi, mayoritas social enterprise yang telah berdiri belum begitu banyak mengetahui manfaat dari studi dampak melalui monitoring dan evaluasi.
Setelah memperoleh materi dan mendapatkan masukan pada sesi coaching, para social entrepreneurs diminta untuk melakukan persentasi singkat selama 5 menit tentang aktivitas organisasi dan kaitannya dengan masalah sosial yang mereka tangani. Masing-masing peserta akan mendapatkan input dari fasilitator dan peserta lain bagian mana yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki selesai melakukan persentasi. Sebagaimana tujuan utama kegiatan ini yaitu memfasilitasi peserta memperoleh pendanaan dari para investor, sesi persentasi adalah salah satu sesi terpenting untuk mengasah kemampuan peserta bernarasi.
Selain sesi pelatihan dan persentasi, DBS Social Entrepreneurship Bootcamp mengajak peserta mengunjungi salah satu co-working place, Code Margonda, yang berlokasi di Jalan Margonda, Depok. Pada kunjungan ini, Didi Diarsa, co-founder dari Code Margonda menyampaikan sejarah berdiri Code Margonda dan beragam aktivitas yang telah dilakukan 400 komunitas di Kota Depok di tempat tersebut. Kunjungan ini menginspirasi peserta mengenai konsep co-working place sebagai tempat berkreativitas.
DBS Social Entrepreneurship Bootcamp juga menghadirkan Goris Mustaqim, seorang social entrepreneur pendiri Yayasan Asgar Muda, organisasi yang bergerak di bidang kepemudaan dan pemberdayaan masyarakat di Garut. Pada sesi sharing tersebut, Goris menyampaikan lika liku perjalanannya merintis Asgar Muda, tantangan yang dihadapi, dan dampak dari aktivitasnya pada masyarakat setempat. Goris bercerita dirinya menghadapi banyak tantangan ketika berupaya meyakinkan orang-orang tentang visi yang ia jalankan. Sesi inspiratif ini memberi pelajaran bahwa dalam melakukan kebaikan tidak selamanya berjalan mulus karena selalu menghadapi rintangan. Namun rintangan itulah yang membuat dirinya banyak belajar sehingga mampu membesarkan Asgar Muda seperti sekarang.
UKM Center FEB UI berharap agar kegiatan ini memberi manfaat bagi para Social Enterpreneur yang berpartisipasi dalam Bootcamp ini.