Sebagai upaya mendukung gerakan kewirausahaan sosial di Indonesia, UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI bekerja sama dengan DBS Foundation menggelar kegiatan DBS Social Entrepreneurship Bootcamp. Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang peserta dari 17 organisasi yang bergerak di wirausaha sosial merupakan seri pelatihan dan pendampingan wirausaha sosial yang diselenggarakan mulai Agustus hingga Desember 2015.

Antusiasme masyarakat, khususnya yang bergerak di social enterpreneurship, dalam mengikuti pelatihan ini terbilang cukup besar. Sedikitnya ada 170 lembaga yang telah mendaftar. Namun dari proses seleksi yang ketat, hanya 17 lembaga bisnis sosial yang tersebar di 14 daerah di Indonesia saja yang terpilih. Lembaga tersebut di antaranya : Warlami, CV. Ideas Indonesia, Yayasan Belantara Budaya, Yayasan Khazanah Ilmi, CV. Sentinel, LSM Saujana, Gabungan Kelompok Peternak, OTOMAN, Limbahagia, Hibreed, Heart of Spora, Yayasan Nara Kreatif, Yayasan Sadar Hati, CV. Salam Rancage, Komunitas Giri Jagad, Rumah Cerita Bandung, dan Gandeng Tangan.

“Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kapasitas social enterprise sehingga dapat memberi dampak lebih besar dalam menanggulangi permasalahan sosial yang dihadapi di tengah masyarakat dan memfasilitasi lembaga bisnis sosial untuk memperoleh akses pendanaan.” Ungkap Mira Indrayani selaku Wakil Ketua UKM Center FEB UI dalam sambutan pengawal acara.

Menggandeng sejumlah organisasi penggelut wirausaha sosial seperti British Council, Boston Consulting Group, Kinara Indonesia, Aavishkaar, dan LGT Venture Philanthrophy, sesi pertama dari kegiatan DBS SE Bootcamp ini digelar pada 3-4 Agustus lalu di Hotel Santika, Depok.

DBS Social Enterpreneurship Bootcamp akan diselenggarakan sebanyak lima sesi pelatihan dengan tema berbeda namun saling berkaitan yaitu : Sharpening Problem Identification, Value Preposition, & Customer Segmentation; Impact Monitoring and Evaluation; Business Model Canvas, Pitching; dan Mock Up Presentation.

Harapan UKM Center, kegiatan ini dapat memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi social enterprise dalam menjawab tantangan sosial yang dihadapi.