Konsistensi dan kerja keras merupakan dua hal yang sangat penting dalam perjalanan untuk meraih kesuksesan. Itulah yang tergambar dalam pribadi bapak Puryoto, seorang produsen alen-alen yang berasal dari daerah Trenggalek, Jawa Timur. Bapak Puryoto adalah peserta terbaik dalam program Intensive Assistance Program yang merupakan hasil kerjasama antara Citibank Indonesia melalui Citi Peka dan UKM Center FE UI. Selama 3 bulan masa pendampingan intensif, Pak Puryoto berhasil meningkatkan efisiensi usahanya yang terlihat dari kenaikan omsetnya sebesar 11%, dan peningkatan laba yang terjadi sebesar 17%. Selain dapat meningkatkan produktifitas, beliau juga mampu berproduksi dengan lebih efisien. Semua itu dapat beliau capai dengan modal konsistensi dan kerja kerasnya dalam mengikuti dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkannya dari program ini. Oleh karena itu, atas rekomendasi dari mitra lokal di JawaTimur – yaitu Koperasi Setia Bhakti Wanita – UKM Center FE UI mengundang bapak Puryoto dan Ibu Anny Mirnawati sebagai pembina bapak Puryoto ke Depok untuk mengunjungi beberapa UKM sukses di daerah Depok pada tanggal 23 April 2014. Selain itu, bapak Puryoto dan Ibu Anny Mirnawati juga diundang untuk hadir dalam acara Bedah UKM esok harinya. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi UKM Center FE UI terhadap semangat dan kerja keras Pak Puryoto. Ada dua tempat usaha yang dikunjungi oleh bapak Puryoto beserta ibu Anny pada tanggal 23 April 2014. Keduanya bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Tempat usaha pertama yang dikunjungi adalah siomay Aisha di daerah Depok Dua. Pada kunjungan tersebut, bapak Puryoto dan ibu Anny, ditemani oleh beberapa orang dari UKM Center FE UI, dapat bertemu langsung dengan ibu Rinda, pemilik bisnis siomay Aisha. Bapak Puryoto beserta ibu Anny terlihat sangat antusias dalam berdiskusi dengan ibu Rinda terkait pengembangan bisnis. Kemampuan ibu Rinda untuk menjual produknya hingga ke Surabaya terlihat sangat menginspirasi bapak Puryoto. Dari diskusi yang berjalan, terlihat bahwa hal utama yang dapat dipelajari dari bisnis ibu Rinda adalah inovasi ibu Rinda dalam mendistribusikan produknya dari Depok ke Surabaya. Untuk menekan biaya transportasi, Ibu Rinda menggunakan bis malam sebagai sarana transportasinya. Hal ini menjadi pelajaran yang bermanfaat bagi bapak Puryoto, bahwa inovasi ternyata bukan hanya diperlukan dalam proses menciptakan produk saja tetapi juga dalam banyak hal, seperti distribusi barang contohnya. Tempat usaha kedua yang dikunjungi adalah Restoran Soto Kudus Kauman yang terletak di daerah Sawangan, Depok. Di tempat ini, Bapak Puryoto bersama ibu Anny juga berkesempatan untuk bertemu dengan pemilik usaha tersebut, yaitu bang Ubay. Selain itu, Depok TV sebagai pihak media juga datang untuk mewawancarai bapak Puryoto disana. Meskipun hari sudah memasuki waktu maghrib, bapak Puryoto tetap terlihat bersemangat untuk berdiskusi dengan bang Ubay. Banyak hal yang diceritakan oleh bang Ubay kepada bapak Puryoto beserta ibu Anny terkait bisnis yang dijalaninya, dari mulai cerita awal membangun bisnisnya hingga promosi-promosi seperti apa yang dilakukan untuk menarik konsumen untuk datang dan makan di restoran tersebut. Hal ini menjadi pelajaran penting lainnya untuk bapak Puryoto dalam pengembangan usahanya ke depan. Keesokan harinya, bapak Puryoto beserta ibu Annymenghadiri acara Bedah UKM bulan Juli 2014 yang bertema “are you real enterpreneur? bongkar abis bisnis abal-abal.” Yang menjadi narasumber di acara Bedah UKM kali ini adalah Bapak Zainal Abidin (Jay Teroris), direktur pengawasan dan kepatuhan TDA dan Headmaster SekolahMonyet.com. Bang Jay mengatakan bahwa ada dua faktor utama seseorang bisa terjebak dalam skema bisnis abal-abal, yaitu pengetahuan orang tersebut terkait investasi abal-abal dan keinginan untuk berbisnis tanpa ada resiko sedikit pun. Pada akhirnya, bisnis abal-abal tidak memiliki perkembangan sama sekali, bahkan justru tidak menghasilkan apa-apa. Oleh karena itu, beliau mengajak peserta yang hadir untuk melupakan bisnis yang bisa memberikan untung besar dalam sekejap dan kembali bekerja keras dalam bidang masing-masing. Di dalam acara Bedah UKM ini, bapak Puryoto beserta ibu Anny sangat antusias mendengarkan penjabaran yang diberikan oleh narasumber. Beliau mengatakan bahwa acara ini sangat bagus karena bisa menambah pengetahuan bagi para pelaku bisnis mikro dan kecil untuk lebih berhati-hati dalam mengembangkan usahanya, terutama untuk orang-orang yang baru ingin membuat bisnis. Di akhir rangkaian kegiatan ini, pihak UKM Center FE UI meminta testimoni dari bapak Puryoto terhadap kegiatan yang dilakukan selama dua hari ini. Bapak Puryoto mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan ini sangat bagus dan bermakna untuk dirinya karena ini merupakan pertama kalinya beliau diajak untuk bertemu dengan pemilik-pemilik UKM di Depok dan mendapatkan banyak ilmu dari mereka. Beliau mengatakan bahwa informasi dan pengetahuan yang beliau dapatkan akan beliau aplikasikan dalam pengembangan usahanya. Langkah pengembangan berikutnya yang telah disepakati antara pihak UKM Center FE UI dengan Bapak Puryoto adalah untuk menggarap merk lebih serius, agar Pak Puryoto dapat meningkatkan omset atau penjualan usahanya tanpa perlu meningkatkan jumlah produksinya. Melalui penggarapan merk dan menjual alen-alen buatannya ke dalam kemasan ukuran yang lebih kecil, Pak Puryoto diharapkan dapat meningkatkan omset tanpa perlu meningkatkan kesibukannya untuk memproduksi lebih banyak alen-alen. Semoga perjalanan Pak Puryoto dalam mengembangkan merk usahanya dapat berjalan lancar, dan segera Pak Puryoto dapat naik kelas menjadi Usaha Kreatif Milyaran selanjutnya. Foto Kunjungan:   1

Kunjungan hari pertama, foto bersama ibu Rinda pemilik Bisnis Siomay Aisha

2

Kunjungan hari pertama, foto bersama bang Ubay pemilik rumah makan Soto Kudus Kauman

3

Pak Purwoto dan Ibu Anni mengikuti acara Bedah UKM oleh UKM Center FEUI

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Menu