Press Release “Pembentukan Forum UMKM Nusantara (FUN)”

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha berbasis kerakyatan karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan kini telah menjadi tulang punggung perekonomian. Keberadaan UMKM telah memberikan manfaat langsung terhadap sekitar 100 juta jiwa tenaga kerja Indonesia atau sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional (Kemenkop UKM, 2011). Oleh karena itu wajar jika pelaku UMKM disebut sebagai penyelamat ekonomi bangsa. Tanpa keberadaan UMKM, entah bagaimana cara bangsa ini menyediakan pekerjaan bagi warga negaranya.

Namun demikian, terlepas dari besarnya peran dan posisi strategis UMKM, sebagian besar UMKM menghadapi banyak masalah, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Masalah internal mencakup karakter dan kapasitas kewirausahaan. Masalah karakter terkait tujuan usaha yang masih cenderung survival daripada entrepreneurial. UMKM kita memang telah terbukti tahan krisis (resilient), namun juga cenderung stagnan skala usahanya. Sementara masalah kapasitas mencakup kapasitas dalam mengelola keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sementara masalah eksternal khususnya yang bersifat ketersediaan akses yang mencakup akses informasi, modal, layanan perizinan yang baik, pameran, fasilitas pelatihan, pendampingan, sampai kondisi infrastruktur. Kondisi ini membuat daya saing UMKM nasional belakangan ini belum mengalami peningkatan yang menggembirakan. Padahal tanpa daya saing yang kuat, bagaimana kita akan dapat menjadi pemasar di negeri sendiri di tengah era Masyarakat Ekonomi ASEAN nanti?

Melihat perkembangan kondisi di atas, dapat dilihat bahwa kebijakan dan program-program pemerintah untuk pengembangan UMKM belum berhasil menjawab permasalahan sehingga masih  berjarak dengan kepentingan UMKM yang sesungguhnya. Pada tataran nasional, belum ada road map jangka panjang dalam upaya pengembangan UMKM (termasuk Koperasi yang skala usahanya masih di skala UMKM). Di sisi lain belum ada pihak atau lembaga yang berperan sebagai pengawas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sehingga tidak ada yang memonitor kualitas pelaksanaan dari kebijakan atau program-program tersebut. Berangkat dari keprihatinan dan kepedulian itulah, UKM Center FEUI menyambut baik inisiasi pembentukan Forum UMKM oleh Bapak Samsul Hadi (Cak Samsul).

Berawal dari pertemuan informal pada 21 Maret 2014 antara Bapak Samsul Hadi dan Ibu Dewi Meisari Haryanti selaku Kepala UKM Center FEUI, disepakati untuk diselenggarakan sebuah forum yang lebih resmi untuk mengukuhkan pembentukan Forum UMKM Nusantara, yaitu pada Jumat, 11 April 2014, pukul 09.30 s.d. 11.30 WIB bertempat di Ruang Rapat UKM Center FEUI, Lantai Dasar Gedung Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Adapun pertemuan pada hari itu dihadiri oleh tim UKM Center FEUI beserta para pelaku dan pendamping UMKM lainnya. Nama-nama peserta yang hadir pada forum tersebut antara lain: Dewi Meisari Haryanti, Eugenia Mardanugraha, Saiful Alamsyah, N. Putri Utami, Naila Tazkyyah, Sri Hadi Wibowo, Benedictus Dwi Hari Prasetyo,  Samsul Hadi (Cak Samsul), T. Irham Kelana, Ira Damayanti, M. Ghufron, Bambang Suharto, Hermas Puspito, Siti Rahma Yulianti, Heri Setiawan, M. Safaril. Adapun nama-nama tersebut mewakili beberapa organisasi yaitu UKM Center FEUI,  Working Group Pendamping K-UMKM nasional, UKM Center ITB, Asosiasi KKMB Nasional, dan komunitas Tangan di Atas Depok.

Pada hari itu disepakati secara resmi pembentukan Forum UMKM Nusantara (FUN), dengan Bapak Samsul Hadi sebagai Ketua dan Ibu Dewi Meisari sebagai Sekretaris.  Selain itu disepakati pula bahwa Forum UMKM Nusantara akan menjadi organisasi intellectual organic yang dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyusun kebijakan dan program untuk pengembangan UMKM di Indonesia. Untuk mendukung efektifitas fungsi dan peran organisasi tersebut, disepakati bahwa FUN akan beranggotakan lembaga/organisasi yang memiliki kepedulian untuk menguatkan dan memberdayakan UMKM; dan setiap organisasi mengirimkan perwakilan untuk turut menjadi pengurus dan tim pelaksana program.

Adapun program kerja FUN yang disepakati mencakup penyusunan Road Map Kebijakan UMKM (mencakup koperasi) nasional sebagai program jangka menengah. Untuk program tahunan, disepakati untuk melaksanakan penyusunan outlook potensi, tantangan, dan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan UMKM, penyusunan database UMKM, Koperasi, dan tenaga pendamping/konsultan, pemantauan pelaksanaan program pemerintah untuk pengembangan UMKM dan Koperasi. Sementara untuk program jangka pendek ini direncanakan untuk menyelenggarakan Debat Calon Presiden seputar Isu pemberdayakan UMKM, koperasi, dan Ekonomi Kerakyatan. Dalam perjalanannya, FUN akan terus meningkatkan jumlah organisasi yang bergabung, khususnya dari kalangan media, sebagai penyambung aspirasi UMKM dan Koperasi yang telah dirangkum oleh FUN.

Semoga inisiasi ini dapat didukung oleh sebanyak-banyaknya pihak yang memiliki kepedulian dan keprihatinan yang sama. Semakin banyak pihak yang peduli dan mendukung inisiasi ini, tentu kita dapat mencapai cita-cita untuk memiliki UMKM yang kuat dan berdaya saing tinggi sehingga dapat menjadi raja di negeri sendiri. Dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, semoga alam semesta mendukung usaha bersama kita ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Menu