Pada hari Senin 21 April 2014, Ibu Dewi meisari, selaku Direktur UKM Center FEUI turut diundang Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWIR) untuk berbagi di acara Diskusi Bulanan, bertempat di Waroeng Acha-Acha, jalan Budaya No. 3 Condet, Jakarta Timur. Kebetulan saat itu bertepatan dengan hari Kartini 21 April dan yang menjadi tema diskusi adalah Semangat Kartini Wujudkan Jatidiri Bangsa. adapun liputan selengkapnya kami sajikan berikut ini seperti yang dilansir dari http://bit.ly/1iBqoG5
Jakarta, (Analisa). Pengamat usaha mikro, kecil, dan menengah Dewi Meisari Haryanti mengatakan dalam berwirausaha perempuan umumnya tidak hanya memikirkan untung-rugi karena menikmati proses produksi dan pelayanan kepada pelanggan.”Perempuan dalam berbisnis tidak melulu memikirkan keuntungan. Ada hobi dan perasaan yang dilibatkan sehingga barang dan jasa yang dihasilkan memiliki karaakteristik yag berbeda,” kata Dewi Meisari Haryanti di Jakarta, Senin.
Direktur UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengatakan hal itu berbeda dengan wirausahawan laki-laki. Dewi menceritakan saat pendiri UKM Center Nining Susilo mengikuti workshop di Inggris, ada anekdot “P and L” dalam berwirausaha. “Bagi laki-laki ‘P and L’ itu adalah ‘profit and loss’. Sedangkan bagi perempuan adalah ‘peace and love’,” ujar Dewi. Menurut Dewi, meskipun belum ada penelitian tentang hal itu, anekdot tersebut juga terjadi di Indonesia. Karena itu, tidak jarang wirausaha perempuan bisa menghasilkan barang dan jasa yang unik.
Di Indonesia, kata Dewi, kesetaraan dalam berwirausaha antara laki-laki dan perempuan sudah mulai terjadi. Menurut dia, feminisme bukanlah paham yang ingin menjadikan perempuan lebih berkuasa, tetapi peluang yang sama dalam proses pengambilan keputusan. Keterlibatan perempuan, baik dalam bisnis maupun politik, sangat penting. Perspektif perempuan bisa memperkaya dinamika diskusi dan keputusan yang akan diambil sehingga hasilnya dipercaya lebih baik. “Menurut paham feminisme, keterlibatan perempuan dan laki-laki lebih baik daripada keputusan yang diambil oleh forum yang anggotanya 100 persen laki-laki,” tuturnya.
Dewi Meisari Haryanti menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bulanan Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWI Reformasi) bertema “Inspirasi Perempuan Hari Ini Untuk Masa Depan Bangsa” yang diadakan bertepatan dengan Hari Kartini. Selain Dewi, diskusi tersebut juga menghadirkan pengusaha perempuan muda Marreta Astri Nirmanda yang membagikan kisahnya dalam mengembangkan usaha batik denim. Diskusi dipandu blogger perempuan Aulia Gurdi sebagai moderator.